1. Steins;Gate – Eksperimen Mesin Waktu yang Mengubah Takdir
Steins;Gate adalah anime legendaris bertema eksperimen waktu yang berfokus pada Rintarou Okabe, seorang ilmuwan eksentrik yang secara tidak sengaja menemukan cara mengirim pesan ke masa lalu menggunakan oven microwave. Dengan premis ilmiah yang kuat, anime ini mengeksplorasi dampak psikologis dan etika dari perjalanan waktu. Alurnya lambat di awal, namun semakin dalam akan membawa penonton ke pusaran konflik waktu yang sangat intens dan emosional.
2. Dr. Stone – Kebangkitan Peradaban Lewat Ilmu Pengetahuan
Dalam Dr. Stone, seluruh umat manusia berubah menjadi batu selama ribuan tahun akibat fenomena misterius. Seorang remaja jenius bernama Senku Ishigami bangkit dan bertekad membangkitkan kembali peradaban dari nol menggunakan ilmu pengetahuan. Anime ini sangat edukatif karena menyajikan berbagai eksperimen ilmiah — mulai dari membuat sabun, listrik, hingga antibiotik — dengan pendekatan logis yang disederhanakan namun akurat secara konsep.
3. Serial Experiments Lain – Psikologi dan Dunia Maya
Anime ini menyajikan pendekatan eksperimental terhadap tema realitas, teknologi, dan eksistensi manusia. Serial Experiments Lain mengikuti Lain Iwakura, seorang gadis introvert yang mulai kehilangan batas antara dunia nyata dan digital. Anime ini tidak menyuguhkan eksperimen fisik secara langsung, tapi lebih ke eksperimen filosofis dan psikologis tentang identitas, kesadaran, dan teknologi jaringan — cocok untuk penonton yang suka merenung dan mencari makna.
4. Erased (Boku dake ga Inai Machi) – Melompati Waktu untuk Mencegah Tragedi
Meskipun bukan anime sains murni, Erased menghadirkan unsur “revival“, sebuah kemampuan unik untuk kembali ke masa lalu dan memperbaiki kesalahan. Sang protagonis, Satoru, terlempar kembali ke masa kecil untuk mencegah serangkaian pembunuhan. Eksperimen waktu dalam anime ini disajikan dalam konteks emosional dan manusiawi, menjadikannya kisah yang menyentuh dengan balutan misteri dan drama.
Kalau kamu ingin versi lainnya—seperti yang fokus pada biologi, teknologi, atau eksperimen psikologis—tinggal bilang saja!